Senin, 24 Agustus 2015

Aktivitas Menambang di Batu Hijau


Hari yang ditunggu-tunggu tiba. Setelah hari sebelumnya kami sore sudah menempati kamar masing-masing di town-site, dan malamnya ada semacam welcoming party dan makan malam bareng CSR NNT dimana kami memperoleh banyak informasi awal yang menarik, maka hari ini, we are going to the mine .
Telah berpakaian lengkap, kami menuju lokasi dengan Bus. Sebelum ke lokasi tambang, kami drop by dulu di beberapa tempat. Pertama, ke bagian training (pelatihan). Disini kami mencoba simulasi mengendarai truk haul yang super-besar yang biasa dipakai untuk mengangkut bebatuan hasil tambang.
Disini tempat melatih karyawan baru terutama untuk pengemudi truck haul
Setelah itu, kami segera beranjak menuju pit. Pit inilah lokasi utama tambang. Pengerukan terjadi disana. Sebagai open-maine, tambang terbuka, maka terlihat jelas bagaimana pengerukan dilaksankan dengan mengikuti kaidah. Berputar menuju inti bumi. Dari atas, kami melihat cerukan mendalam yang merupakan pit pertambangan.
Pengerukan Sumberdaya Alam ini dilakukan dengan pengeboman yang kemudian bebatuannya di angkat dan ditransfer ke pemrosesan dengan transportasi khusus, yaitu Mobil truk superbesar “Haul truck”. Sepanjang jalan, kami berpapasan dengan mobil ini. Juga sempat berfoto-foto hehe..
Haul truck yang besar mengangkut bebatuan dri Pit menuju tempat pemrosesan.
Narsis dulu dengan Ban super gede
Nah, Inilah gambar tambang itu. Pit ini kelihatan serem ya. Tapi itulah trade-off nya. Untuk memperoleh nilai ekonomis dari keberadaan mineral dan batubara, pengerukan lah satu-satunya jalan. Bisa saja sih, tidak diapa-apain. Tapi artinya tak ada pemasukan negara maupun pemerintah lokal. Tak akan ada peningkatan ekonomi masyarakat yang signifikan. Hitung-hitungannya jelas.
Solusi dari adanya perubahan tutupan lahan itu adalah melakukan reklamasi. Dan itu sudah pula diatur mekanismenya bro. Ada Undang-undangnya dalam konteks lokal Indonesia, maupun best practices di level dunia.
Di sepanjang jalan, terlihat penghijauan kembali melalui reklamasi sudah berjalan paralel.
Di kiri terlihat undak-udakan pengerukan dan tempat jalan haul truck, di depan terlihat hijaunya reklamasi. Paralel.
Dari foto ini pun kita lihat, bahwa reklamasi di Batu Hijau berjalan paralel. Selain itu, setelah tambang selesai –ingat, tambang adalah energi yang TIDAK terbarukan, jadi akan habis pada waktu tertentu– maka prosedural kegiatan pasca tambang pun sudah disiapkan. Misalnya sepuluh tahun setelahnya, akan ada monitoring dan kontrol untuk memastikan kembalinya fungsi lahan seperti semula. Bahkan lebih baik, karena ada ceruk yang akan berubah jadi danau nan indah.
Untuk keamanan, dan karena hujan gerimis juga, kami melihat Pit dari dalam ruang khusus melihat pit di pinggir
Inilah kami, fotografer, blogger, mahasiswa yang mengikuti NewmontBootcamp. Mengenal Tambang lebih Dekat, dan lebih Nyata!
Seperti apa bebatuan yang didapat (disebut ore) ini dimanfaatkan? Esok hari, kami akan melanjutkan ke bagian pemrosesan.
Sumber : unggulcenter.org